
Double combo yang saya dapat secara kebetulan dalam kunjungan ke Singapore kali ini adalah pameran Harry Potter yang diadakan bersamaan dengan pamerannya Andy Warhol. Wohooo! Tau sendiri kan, Indonesia gak bakal disamperin sama pameran beginian..
Pertama, saya masuk ke pamerannya Harry Potter terlebuh dahulu, tapi sebelumnya saya nyewa HT untuk menjadi pemandu dalam menjelaskan benda-benda yang dipajang dalam pameran dengan cara memencet nomor yang ada di HT sesuai nomor didisplay benda yang kita ingin tau ceritanya. Jadi HT ini akan bercerita tentang sejarah benda-benda tersebut dalam dunia Harry Potter, seperti tongkatnya Albus Dumbledore yang terbuat dari unsur apa saja dan ia dapatkan dimana. Sayangnya dipameran ini gak boleh ada kegiatan potret memotret, padahal ya padahal keren banget mah ini! Bisa ngelihat dari dekat berbagai macam properti di film Harry Potter mulai dari buku-buku, perhiasan sampai yang paling wah banget ya kostumnya sih parah, detail kecil-kecil yang nempel itu lho mak mana tahan, sama gimana mereka ngelusihin baju-bajunya itu bak sudah ada dari jaman rasulullah.
Dipenghujung pameran ada Harry Potter's Shop yang isinya jualan souvenir macam mug, scraf, topi, bolpen, kaos, frame, notes dan serba serbi Harry Potter lainnya. Tapi yang paling ngeselin itu kalungnya Prof. McGonagal, ya Lord apik banget kaya harganya.. Nah, makanya saya cuma kuat buat beli Bertie Botts's Beans sama Chocolate Frog.


Selanjutnya, masih bertempat di Art Science Museum, saya main ke Andy Warhol 15 Minutes Eternal. Tapi karena sa terlalu sibuk main diarena Silver Cloud sama nontonin video-videonya Andy Warhol yang bikin bingung itu, jadinya malah ketinggalan free painting class yang sudah saya incer sejak dari rumah. Hmmm.
Ada satu quotenya Andy Warhol yang digantung dipameran dan saya suka banget, sempat saya foto tapi fotonya entah ilang kemana, bunyinya gini: "Oh art, why it's so hard?".
Ada satu quotenya Andy Warhol yang digantung dipameran dan saya suka banget, sempat saya foto tapi fotonya entah ilang kemana, bunyinya gini: "Oh art, why it's so hard?".



