
Ketika berepergian ke luar negeri, saya selalu mencari tempat bermalam yang nyaman, bersih dan lucu (kamus wanita). Salah satu website yang saya sering gunakan adalah AirBnB karena harganya terjangkau dan lebih terasa "rumah". Selama 3 malam di Kyoto saya menginap dirumah Shinji Nakamoto, pemilik guest house "Aoi Nakamoto" (klik untuk masuk ke AirBnB). Saya memilih menginap disini karena dari foto promosinya terlihat kalau rumah ini menggunakan Tatami, pertama itu dulu alasannya karena saya penasaran bagaimana rasanya tidur ala Nobita dan Doraemon. Kedua rumahnya sangat bersih, tidak terlalu sempit dan minimalis, bukan tipikal rumah tinggal yang penuh dengan barang-barang dan bangunannya lawas sehingga berkesan horor, karena ketika saya mencari di AirBnB rata-rata pada seperti itu. Dan ketiga adalah harganya yang murah dan ada wifi! Ya walaupun tidak terletak dipusat kota Kyoto banget sih, tapi itu juga termasuk yang saya cari, supaya dapat merasakan the real neighbourhood di Jepang. Tak disangka, guest house milik Shin ini terdapat di kawasan destinasi wisata kuil-kuil, jadi kami tinggal berjalan kaki saja.
Yang membuat saya tambah suka dan highly recommend this guest house for you adalah karena suasana lingkungannya yang tenang, udara yang masih sangat segar, terdapat halte bis disebelah dan diseberang rumah, supermarket 24 jam yang menyediakan makanan siap saji dan segala macam perlengkapan, restoran-restoran kecil khas jepang dengan menu yang enak dan beragam, tapi yang terpenting adalah kami cukup menaiki bus selama 10 menit untuk sampai ke pusat keramaian Kyoto.
Selain itu Shin merupakan host yang sangat baik. Ia selalu mengupdate perjalanan saya (ketika akan berangkat ke Jepang hingga perjalanan ke rumahnya) untuk memberikan direksi nanti harus naik bis nomor berapa lalu berhenti di halte mana, fast respon pokoknyasis. Sesampainya di rumah Shin, ia memberi kami alas kaki pengganti sepatu, membawa kami untuk roomtour dan menjelaskan bagaimana cara penggunaan alat-alat yang ada di dalam rumah, seperti closet bernyanyi ala Jepang yang terkenal itu. Ia pun menjelaskan peraturan-peraturan yang ada dan harus ditaati, contohnya seperti kami harus menjadwalkan jam mandi dengan menggeser pin yang ada di pintu kamar mandi, supaya tidak bentrok dengan pengunjung lainnya. Di rumah Shin terdapat banyak majalah dan koran-koran dari yang kami bisa baca sampai gak ngerti karena tulisan kanji semua, lumayan untuk tambah-tambah referensi destinasi wisata lah. Ia juga merekomendasikan kami beberapa cafe ena dan tempat yang tidak boleh terlewatkan.

















